Asal usul buaya Lacoste bukan sembarangan menjadikannya sebuah logo karena terbukti ia kini menjadi sangat ikonik di dunia fashion mancanegara. Merek terkenal Lacoste berhutang budi secara luar biasa karena jasa buaya hijau ini sangatlah besar untuk kemajuan perusahaan selama puluhan tahun lamanya.
Sebagian besar dari antara orang awam kemungkinan besar akan bertanya – tanya mengenai alasan penggunaan buaya sebagai logo brand. Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, penulis yang dimana juga gemar dalam bermain Agen Domino QQ Online yang bisa menghasilkan banyak uang dari daftar judi dominoqq 99 online terpercaya telah merangkai sejumlah penelitian sederhana mengenai asal – usul sejarah buaya Lacoste yang menggemaskan ini.
Segala sesuatunya berasal dari sebuah siang yang cerah pada 1923, tatkala seorang lelaki parlente berkebangsaan Prancis sedang bersantai dari kegiatan hariannya. Meskipun sangat mencintai olahraga tenis, entah mengapa kali itu ia hanya ingin cuci mata saja memandangi keramaian kota Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.
Nama pria necis tersebut adalah Rene Lacoste, ternyata tidak berkhianat akan kegemarannya bermain Poker Online selama ini. Rupanya, ia sedang menunggu kedatangan Alan Muhr untuk pergi berangkat bersama – sama menuju lapangan permainan tenis beberapa saat kemudian, tepatnya di sore hari.
Sepanjang perjalanan, Rene tiba – tiba terpecah atensinya manakala melihat secara langsung kemewahan koper dari kulit buaya di pinggir jalan. Berniat menggoda temannya, Alan Muhr mengajaknya berjudi dan jika Rene menang maka Alan akan membelikan koper tersebut untuk dirinya tanpa syarat dan ketentuan berlaku.
Asal Usul Buaya Lacoste Mampu Membuat Siapapun Tersenyum
Asal usul buaya Lacoste bermula dari sebuah pertaruhan yang hasilnya cukup mengejutkan, yaitu Rene kalah dan gagal mendapatkan koper gratis. Bagaimanapun juga, lelaki muda berusia 19 tahun itu sangat berbakat dan terbukti dari aksinya yang tepat sasaran di lapangan hijau olahraga tenis.
Tindak – tanduknya berhasil menarik perhatian George Carens, seorang jurnalis senior yang akhirnya memutuskan untuk mengulas kehebatan Rene. Tanpa disangka, ternyata George pun cukup pandai menggali informasi sehingga ia mengetahui kisah kegagalan pertaruhan Rene melawan temannya Alan.
Keesokan harinya, surat kabar Boston Evening menuliskan headline besar berita tentang prestasi Rene berdasarkan hasil tulisan George. Tertulis di sana berbunyi kira – kira seperti ini: Lacoste muda telah gagal memenangkan hadiah koper kulit buaya, tapi ia bertanding layaknya seekor buaya ganas sejati.
Kisah itu sangat menyentuh hati para pembaca dan dengan segera menjadi buah bibir hingga seluruh sudut kota membicarakannya. Nama Lacoste semakin naik daun berkat julukan Buaya Tangguh yang melekat pada dirinya setiap kali mengikuti pertandingan olahraga tenis di Amerika Serikat.
Selanjutnya sudah dapat kita tebak, Lacoste memberanikan diri untuk mendirikan perusahaan pertamanya yang bergerak di bidang fashion pada 1933. Tanpa pikir panjang, ia memilih buaya dengan mulut terbuka sebagai logo brand usaha pakaiannya dan terus bertahan walaupun telah melampaui lebih dari beberapa dekade berikutnya.
Masa Depan Cerah Terlihat Semenjak Peluncuran Produk Perdana
Rene Lacoste bukan hanya berhasil membuat legenda asal usul buaya Lacoste menjadi termashyur di AS, melainkan juga produk pertamanya yang bersejarah. Sejalan dengan profesi utamanya sebagai atlet tenis profesional, ia pertama kali meluncurkan kemeja tenis lengkap berikut logo buaya tersemat pada dadanya.
Sepanjang perjalanannya, Lacoste sangat menarik perhatian kompetitor sehingga merekapun berusaha meniru strategi bisnis pemuda Prancis ini. Sayangnya, kebanyakan bisnis tiruan tersebut tumbang sebelum sempat menuntaskan ambisinya dalam mengalahkan brand Lacoste di mancanegara yang sudah terlanjur kokoh.
Kepopuleran Lacoste sempat kembali tenar beberapa tahun silam berkat peremajaan desain oleh Christophe Lemaire yang revolusioner. Kali ini, ia menyasar konsumen kelas atas yang lebih menyukai pakaian modern yang mencerminkan masa kini dengan trendi, nyaman, dan berkelas.
Puncaknya pada 2005 lalu, Lacoste berhasil membukukan penjualan dari segi kuantitas hingga lima puluh juta lembar pakaian di 110 negara. Brandnya pun semakin kuat karena ia mengadakan kontrak sponsorisasi dengan sejumlah atlet tenis ternama tingkat global seperti misalnya Andy Roddick maupun John Isner.
Lacoste juga terus melebarkan sayapnya dengan mengadakan sejumlah ekspansi besar – besaran di dunia olahraga kelas atas seperti golf. Mereka telah jauh lebih open minded, seraya mengizinkan sejumlah perusahaan dari luar negeri untuk mengambil lisensi merk dagangnya sehingga menjadi semakin lebih dikenal lagi di pasar global.
Komentar Terbaru